Judul:
Cerita Rakyat Desa Anrang: Sastra Berjejak dari Tanah Leluhur
Penulis:
Abdul Haris Mubarak, Eka Kurnia, S.Sos., Akbar Tanjung, Asral Faiz, Asdi Kuswadi, Darna, A. Irdang
Editor:
Abdul Haris Mubarak
Desain Sampul & Tata Letak:
Damar I Manakku
Penerbit:
Pakalawaki Penerbitan dan Percetakan
Cet. I, November 2025
ix 145 hlm ; 14 x 21 cm
ISBN
(dalam proses)
Ketersediaan Buku:
Tersedia
====================================
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, karunia, dan kesempatan yang diberikan sehingga buku Cerita Rakyat Desa Anrang: Sastra Berjejak dari Tanah Leluhur ini dapat tersusun dan hadir di hadapan pembaca. Buku ini lahir dari kerja bersama, semangat belajar, dan kecintaan terhadap warisan budaya lokal yang tumbuh di tanah Anrang.
Program Sastra Berjejak merupakan inisiatif TBM Rumah Nalar untuk menggali, menulis, dan mementaskan kembali kisah-kisah rakyat yang hidup di tengah masyarakat Desa Anrang dan sekitarnya. Cerita-cerita ini dulunya disampaikan secara lisan oleh para sesepuh, namun kini mulai jarang terdengar di kalangan muda. Melalui kegiatan riset budaya, kelas penulisan, pelatihan dramatisasi, dan pementasan teater, kami berupaya menjaga agar kisah-kisah itu tetap hidup, lestari, dan dapat diwariskan dalam bentuk karya sastra tertulis.
Cerita rakyat bukan sekadar kisah masa lalu, tetapi cermin nilai-nilai luhur yang membentuk karakter masyarakat. Di dalamnya tersimpan pesan moral, kearifan lokal, dan pandangan hidup yang menuntun manusia dalam berinteraksi dengan alam, sesama, dan Sang Pencipta. Menulis ulang cerita rakyat berarti menulis ulang jejak peradaban, sebuah upaya kecil namun berarti untuk memastikan budaya lokal tetap menjadi bagian dari masa depan kita.
Kami berharap, kehadiran buku ini dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan. Semoga generasi muda Desa Anrang dan pembaca di manapun berada dapat menemukan inspirasi dan kebanggaan dari akar budayanya sendiri. Dengan mengenal kisah dari tanah kelahiran, tumbuhlah rasa cinta, tanggung jawab, dan semangat untuk melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan dan penyusunan buku ini mungkin masih terdapat kekeliruan, baik dalam pengetikan, penyebutan nama tokoh, maupun interpretasi terhadap kisah yang disampaikan oleh para penutur. Untuk itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan hal-hal yang kurang berkenan.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, atas dukungan dan kepercayaannya dalam Program Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Sastra Tahun 2025 yang telah diberikan kepada TBM Rumah Nalar sebagai penerima manfaat dan pelaksana kegiatan Sastra berjejak, kelas dan pementasan cerita rakyat Desa Anrang.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh tim pelaksana, fasilitator, narasumber, mitra komunitas, tokoh adat, dan masyarakat Desa Anrang yang telah berpartisipasi dalam seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari riset, pelatihan, pementasan, hingga proses penulisan buku ini. Tanpa kerja sama, semangat, dan ketulusan semua pihak, karya ini tidak akan pernah terwujud.
Akhirnya, kami mengajak pembaca untuk membuka hati dan imajinasi, menyelami setiap kisah yang lahir dari tanah Desa Anrang ini. Di balik setiap cerita rakyat tersimpan kekuatan spiritual, sosial, dan budaya yang mengajarkan kita tentang asal-usul, nilai, serta jati diri. Semoga pembaca dapat menemukan bukan hanya hiburan, tetapi juga kebijaksanaan dan kekuatan yang menghidupkan kembali semangat mencintai tanah kelahirannya.
Bulukumba, 21 Oktober 2025

Komentar
Posting Komentar