Judul:
Makam Raja dan Aristokrat Di Kota Makassar
Penulis:
Muhlis Hadrawi, Muhammad Nur, Syahruddin Mansyur, Andi Natsir Khalid
Editor:
Muhlis Hadrawi
Desain Sampul & Tata Letak:
Damar I Manakku
Penerbit:
Pakalawaki Penerbitan dan Percetakan
Cet. I, Okrober 2025
ix 100 hlm ; 15,5 x 23 cm
ISBN
(dalam proses)
Ketersediaan Buku:
Tersedia
====================================
KATA PENGANTAR PENULIS
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat dan karunia-Nyasehingga buku ini yang berjudul Makam Raja dan Aristokrat di Kota Makassar dapatterselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Buku ini merupakan hasil dari upaya panjang untukmenelusuri jejak sejarah dan kebudayaan yang tersimpan di balik makam-makam kuno para raja dan bangsawan yang pernah berkuasa atau berpengaruh di wilayah Makassar dan sekitarnya.
Kota Makassar, yang kini menjadi pusat aktivitas modern di Sulawesi Selatan, sesungguhnyamenyimpan warisan sejarah yang kaya dan beragam. Di berbagai sudut kota ini baik di kawasanpesisir, bekas kompleks istana kerajaan, maupun di lingkungan masyarakat lama masih dapatditemukan makam-makam para raja dan aristokrat yang menjadi saksi bisu perjalanan panjangkekuasaan dan kebudayaan di masa lampau. Makam-makam tersebut bukan hanya menjaditempat peristirahatan terakhir para tokoh besar, tetapi juga simbol dari hubungan genealogis danpolitik yang mengikat berbagai kerajaan di wilayah ini.
Dalam konteks sejarah Sulawesi Selatan, Makassar memegang peranan penting sebagai pusatpemerintahan dan diplomasi, terutama melalui dua kerajaan besar yang saling bersinergi, yaituGowa dan Tallo. Kedua kerajaan ini membentuk inti peradaban pesisir yang kemudian menjalinhubungan kompleks dengan kerajaan lain seperti Bone di bagian timur, Maros di bagian utara, bahkan hingga Bima di wilayah Nusa Tenggara. Hubungan-hubungan tersebut terjalin melaluipersekutuan politik, pernikahan antarbangsawan, perdagangan maritim, dan juga pertukaranbudaya yang memperkaya dinamika sosial masyarakat pada masa itu. Jejak dari hubungantersebut masih dapat dilacak melalui inskripsi batu nisan, arsitektur makam, dan tradisi lisanyang diwariskan secara turun-temurun.
Melalui penelusuran makam dan situs sejarah ini, penulis berusaha merekonstruksi bukan hanyariwayat individu para tokoh yang dimakamkan, tetapi juga memahami jaringan kekuasaan danhubungan antarkerajaan yang membentuk identitas sejarah kawasan Makassar. Setiap kompleksmakam menghadirkan kisah yang saling terkait tentang kehormatan, politik, dan spiritualitasyang semuanya membentuk mosaik besar peradaban lokal yang berakar kuat namun tetapterbuka terhadap pengaruh luar.
Penyusunan buku ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Ucapan terima kasihpenulis sampaikan kepada para peneliti sejarah, arkeolog, pemerhati budaya, serta masyarakatsetempat yang dengan penuh semangat menjaga dan merawat situs-situs makam yang menjadibagian dari warisan leluhur kita. Tanpa keterlibatan mereka, banyak kisah dan pengetahuanberharga mungkin telah terlupakan oleh waktu. Penulis berharap buku ini dapat menjadisumbangsih kecil bagi upaya pelestarian warisan sejarah dan budaya di Kota Makassar. Semogakarya ini dapat memperkaya khazanah pengetahuan tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan serta membuka ruang refleksi bagi generasi muda untuk memahami jati diridan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu.
Makassar, November 2025
Penulis

Komentar
Posting Komentar