Judul:
Percik Cahaya di Ujung Pena
Penulis: Mumayiz, Burhanuddin, Zalmayzuri, Jumarni Hs.
Editor: Damar I Manakku
Desain Sampul & Tata Letak: Aji Sukman
Penerbit: Pakalawaki Penerbitan dan Percetakan
Cet. I, November 2024
viii + 130 hlm ; 14 x 21 cm
Di sebuah desa kecil bernama Mangkuntu,
Soppeng, Sulawesi Selatan, kehidupan berjalan lambat di bawah bayang-bayang pepohonan
dan hamparan sawah yang menghijau. Desa ini begitu sunyi, seolah waktu enggan
beranjak, dan kesederhanaan menjadi nafas sehari-hari bagi mereka yang tinggal
di sana. Di antara rumah-rumah panggung yang tua, terletaklah sebuah rumah
kecil yang menjadi saksi dari perjalanan hidup Buddin, seorang anak yang lahir
dari keluarga sederhana. Di sini, di tempat yang jauh dari gemerlap kota,
hidupnya dimulai dengan keheningan yang menyimpan begitu banyak cerita. Namun,
apakah desa ini bisa menjadi tempat yang cukup kuat untuk melindungi hatinya
dari luka-luka yang segera datang menghampiri?
Ketika usianya baru satu
tahun, ayah dan ibunya, Muhammad Said dan Nur Asia, berpisah, meninggalkan
Buddin dalam asuhan ibunya yang terluka bersama kakek Made Amin dan nenek Siti
Aminah. Perpisahan itu memukul Nur Asia dengan hebat—begitu hebat hingga ia
sering bicara sendiri, larut dalam percakapan yang hanya dia pahami. Kadang, di
malam-malam sunyi, suaranya terdengar berbisik seperti orang bercerita, namun
tak ada yang mendengarkannya selain bayangan yang tak nyata. Keluarga mereka berubah
drastis, diterpa kesulitan yang mendalam. Namun di balik kegelisahan dan
kepedihan yang menyelimuti hari-hari mereka, Buddin kecil tumbuh dengan kasih
yang sunyi namun tetap ada, belajar memahami cinta dalam keterbatasan, meski
hatinya penuh tanya yang belum terjawab.
Komentar
Posting Komentar